Kehadiran Seni dalam Upaya Membangun Relasi Dialogis Antarumat Beragama

Authors

  • Albert Manurung Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan
  • Yulius Hendrico Peri Universitas Katolik Parahyangan
  • Thomas Kristiatmo Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.59029/int.v2i1.12

Keywords:

seni, toleransi, ekspresi, keindahan

Abstract

Keterlibatan seni dalam kehidupan manusia menjadi hal yang fundamental. Bidang keagamaan juga melibatkan seni. Islam dan Katolik memberi tempat bagi seni untuk berpartisipasi untuk menggapai kasih Tuhan. Seni yang memiliki prioritas untuk menciptakan keindahan, mendorong gerak batin manusia untuk lebih mengenal Sang Maha Keindahan yang adalah Tuhan. Tulisan ini melihat makna dan partisipasi seni di dalam agama Islam dan Katolik. Tulisan ini juga bermaksud untuk secara sederhana mengungkapkan peran seni sebagai salah satu upaya membangun sikap toleransi antar umat beragama dalam semangat integritas terbuka. Tulisan mengungkapkan bahwa Islam dan Katolik selalu mengarahkan umat beriman mengenal Tuhan mengajak untuk memandang keseluruhan dunia yang diciptakan-Nya dengan serasi dan indah dalam seni. Melalui seni dari kedua belah pihak, toleransi yang berpusat pada kedamaian bisa semakin menyentuh esensi terdalamnya. Pada akhirnya terlihat dengan jelas bahwa melalui seni umat beriman dijarkan untuk paham bahwa agama itu indah. Keindahan dalam Katolik tidak berseberangan dengan keindahan di dalam agama Islam.

References

Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. CV. Syakir Media Press.

Aimar, A., Palermo, A., & Innocenti, B. (2019). The role of 3D printing in medical applications: a state of the art. Journal of healthcare engineering, 2019.

Angilata Kebenaran Halawa; (2021). Karya Seni Katakombe dan Implikasi Bagi Pembinaan Warga Gereja. Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi, 2, 109.

Bakhromovich, S. I. (2020). Effects of Objective and Subjective Factors to Develop Intellectual Culture of Youth. Canadian Social Science, 16(2), 55–59.

Budiman, K. S. (2006). Aquinas, Konsili Trent, dan Luther Tentang Pembenaran oleh Iman: Sebuah Isu tentang Kontinuitas dan Diskontinuitas.

Chawla, L. (2020). Childhood nature connection and constructive hope: A review of research on connecting with nature and coping with environmental loss. People and Nature, 2(3), 619–642.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka Dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung., Pusat Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Eka Safliana. (2008). Seni dalam Perspektif Islam. Islam Futura, 7, 100.

Fikriarini, A. (2010). ARSITEKTUR ISLAM: Seni Ruang dalam Peradaban Islam. el-Harakah, 12, 199.

Galvagno, M., & Giaccone, S. C. (2019). Mapping creative tourism research: Reviewing the field and outlining future directions. Journal of Hospitality & Tourism Research, 43(8), 1256–1280.

Hadiyatno. (2017). Selera Seni dan Kesalahpahaman Seni. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, 2, 198.

Heatubun, F. S. (2012). Liturgi Sakral Yang Indah, Liturgi Indah Yang Sakral. MELINTAS, 28, 40.

Lubis, N. A. (2020). Seni Dan Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, 6, 21.

Luckmann, T. (2019). The new and the old in religion. In Social theory for a changing society (hal. 167–188). Routledge.

Muspawi, M. (2018). Pelatihan Menulis Kaligrafi Arab bagi Siswa SD NO. 76/IX. Jurnal Karya Abdi Masyarakat, 2, 37.

Nietzsche. (2016). Senjakala Berhala dan Anti-Krist (Terj). Narasi.

Nugroho, P. (2019). Internalization of Tolerance Values in Islamic Education. Nadwa, 12(2), 197–228.

Pasaribu, S. (2017). Lahirnya Tragedi. Narasi.

Philips, G. (2022). Buku Ajar: Studi Islam Perspektif Integritas Terbuka (M. Z. Haq (ed.); Cet I). Prodi S2 Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung; Program Integritas Terbuka (RSCJ Indonesia); CPCRES Fakultas Filsafat UNPAR.

Prastowo, A. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Ar-ruzzmedia.

Rofiqi, M. A., & Haq, M. Z. (2022). Islamic Approaches to Multicultural and Interfaith Dialogue. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 1(1), 47–58. https://doi.org/https://doi.org/10.59029/int.v1i1.5

Sajnani, N., Mayor, C., & Tillberg-Webb, H. (2020). Aesthetic presence: The role of the arts in the education of creative arts therapists in the classroom and online. The Arts in psychotherapy, 69, 101668.

Samosir, L., & Haq, M. Z. (2022). Fratelli Tutti : Brotherhood Without Boundaries. Jurnal Iman dan Spiritualitas, 2(2), 267–270. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jis.v2i2.17936

Sitompul, T. A. (2018). Spirit Of Noah: Memaknai Ulang Semangat Kenabian Dalam Alkitab Melalui Karya Seni Rupa. Brikolase, 10, 200.

Sugiharto, B. (2014). Untuk Apa Seni? Matahari.

Tomalin, E., Haustein, J., & Kidy, S. (2019). Religion and the sustainable development goals. The Review of Faith & International Affairs, 17(2), 102–118.

Vatikan II, K. E. (1993). Konstitusi Dogmatis tentang Gereja Lumen Gentium. 21 November 1964. Dalam Dokumen Konsili Vatikan II. Penterj. R. Hardawiryana. Jakarta: Dokpen KWI-Obor.

Wei, H., & Watson, J. (2019). Healthcare interprofessional team members’ perspectives on human caring: A directed content analysis study. International journal of nursing sciences, 6(1), 17–23.

Wildan, R. (2007). Seni dalam Perspektif Islam. Islam Futura, 6, 87.

Downloads

Published

05-05-2023