Teologi Pembebasan dalam Perspektif Nahdlatul Ulama Subang: Sebuah Analisis Gerakan Sosial dan Kesadaran Kritis
DOI:
https://doi.org/10.59029/int.v4i1.50Abstrak
Teologi pembebasan muncul sebagai respons terhadap kebutuhan untuk merekonstruksi peran agama dari sekadar dogma menjadi instrumen transformasi sosial. Dalam konteks Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memegang peranan strategis dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan aksi sosial untuk menghadapi realitas kemiskinan, ketidakadilan, dan penindasan struktural. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan analisis dokumen. Data primer diperoleh dari pengurus NU Subang, sementara data sekunder berasal dari literatur terkait teologi pembebasan. Analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk memahami implementasi teologi pembebasan dalam konteks lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NU Subang mengadopsi pendekatan substansialistik dan rasionalistik dalam menjalankan teologi pembebasan. Fokus utama gerakan ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesadaran kritis, program ekonomi berbasis zakat dan infaq, serta advokasi sosial. Pendekatan ini berhasil memperkuat peran NU sebagai agen transformasi sosial di tingkat lokal, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti resistensi struktural dan dinamika internal organisasi. Teologi pembebasan yang diterapkan NU Subang menegaskan relevansi nilai-nilai agama dalam upaya melawan ketidakadilan sosial. Paradigma ini juga menunjukkan fleksibilitas agama dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman tanpa kehilangan esensi spiritualnya. Namun, keterbatasan dalam representasi data dan cakupan wilayah menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memperluas temuan ini ke tingkat yang lebih nasional. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya teologi pembebasan sebagai kerangka ideologis dan praksis bagi NU Subang dalam menjalankan peran transformatifnya. Gerakan ini tidak hanya memperkuat kesadaran sosial umat tetapi juga menawarkan model aksi berbasis nilai agama yang relevan untuk memberdayakan masyarakat marginal.
Referensi
Abdullah, M. A. (1995). Falsafah kalam di era postmodernisme. Pustaka Pelajar.
Al-Khu’i, A. Q. (2003). Towards Rational Islam: An Option for Understanding Islam. Jakarta: Hawa Publiser.
Annisa. (2022). Ciptakan Subang Kota Toleransi, Wakil Bupati Buka Diskusi Keagamaan FKUB. Subang.Go.Id. Retrieved from https://www.subang.go.id/berita/ciptakan-subang-kota-toleransi-wakil-bupati-buka-diskusi-keagamaan-fkub
Arifianto, A. R. (2021). From ideological to political sectarianism: Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, and the state in Indonesia. Religion, State & Society, 49(2), 126–141.
Bashri, Y. (2021). Kiai in Indonesian Social-Political Changes. Journal of Nahdlatul Ulama Studies, 2(1), 67–88.
Berger, P. L. (2002). Secularization and de-secularization. Religions in the Modern World: Traditions and Transformations, 336.
Bush, R. (2009). Nahdlatul Ulama and the struggle for power within Islam and politics in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies.
Dabashi, H. (2008). Islamic liberation theology: Resisting the empire. Routledge.
Darmawan, A. D. (2024). 9,52% Penduduk di Kab. Subang Masuk Kategori Miskin. Databoks. Katadata. Co. Id. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/-/statistik/9ca03df69710685/9-52-penduduk-di-kab-subang-masuk-kategori-miskin
Djunatan, S., Haq, M. Z., Viktorahadi, R. F. B., & Samosir, L. (2024). Kiat Sukses Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Bandung: Gunung Djati Publishing.
Engineer, A. A. (2003). Islam and the Theology of Liberation (A. Prihantoro, trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Esha, M. I. (2003). ‘Asghar Ali Engineer: Towards a Theology of Liberation.’ In A. K. Soleh (Ed.), Contemporary Islamic Thought. Yogyakarta: Jendela.
Fakhry, M. (2004). A History of Islamic Philosophy. New York: Columbia Press.
Fealy, G. (2012). Ijtihad Politik Ulama; Sejarah NU 1952-1967 (Vol. 1). LKIS PELANGI AKSARA.
Fikri, A. (2021). Melihat Data Kemiskinan dan Masalah Lingkungan di Subang Smartpolitan. Bandung Bergerak. Retrieved from https://bandungbergerak.id/article/detail/1597641/melihat-data-kemiskinan-dan-masalah-lingkungan-di-subang-smartpolitan
Fithriyyah, M. U., & Umam, M. S. (2018). Quo Vadis Ormas Islam Moderat Indonesia? Meneropong Peran NU-Muhammadiyah di Era Revolusi Industri 4.0. Politea, 1(1), 15. https://doi.org/10.21043/politea.v1i1.4310
Gutierrez, G. (1983). A Theology of Liberation: History, Politics, and Salvation. New York: Orbis Book.
Gutierrez, G. (1984). A theology of liberation. In Monthly Review (Vol. 36). Monthly Review Foundation, Inc.
Hananti, V., & Subandrijo, B. (2021). Miskin Dan Kaya Dalam Injil Lukas Dan Teologi Pembebasan. Mitra Sriwijaya Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen, 2(1), 1–19. https://doi.org/10.46974/ms.v2i1.26
Haq, M. Z., & Setia, P. (2024). Maintaining Order in Religious Worship: Goffman’s Perspective–A Review Article. Focus, 5(2), 111–120.
Haris, M. A., Salikin, A. D., Sahrodi, J., & Fatimah, S. (2023). Religious Moderation among the Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah. International Journal of Social Science And Human Research, 6(01), 481.
Hosen, N. (2004). Constitutionalism and Shari’a.
Ikhsan, Okm. F., Islam, R., Khamis, K. A., & Sunjay, A. (2020). Impact of digital economic liberalization and capitalization in the era of industrial revolution 4.0: case study in Indonesia. Problems and Perspectives in Management, 18(2), 290.
Kimball, C. (2002). When religion becomes evil. HarperSanFrancisco.
Madinier, R., & Feillard, A. (1999). At the Sources of Indonesian Political Islam’s Failure: The Split between the Nahdlatul Ulama and the Masyumi in Retrospect. Studia Islamika, 6(2), 1–38.
Mahmudin, A. (2016). Gereja Subang: Terima Kasih GP Ansor. NU.or.Id. Retrieved from https://nu.or.id/nasional/gereja-subang-terima-kasih-gp-ansor-Hhcse
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2013). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. London and New Delhi: Sage Publications, Inc.
Musyarrofah, U. (2023). Religious Moderation in the Discourse of Nahdlatul Ulama’s Dakwah in the Era of Industry 4.0. Millah: Journal of Religious Studies, 22(2), 409–434. https://doi.org/10.20885/millah.vol22.iss2.art5
Nasr, S. H. (1996). Religion and the Order of Nature. Oxford University Press.
Permana, A. K. (2023). Teologi Pembebasan Perspektif Al-Qur’an: Konsep Pembebasan Kemiskinan Melalui Tafsir Nuzuli Ayat-Ayat Makkiyah. Jurnal At-Tadbir Media Hukum Dan Pendidikan, 33(1), 1–18. https://doi.org/10.52030/attadbir.v33i1.182
Pieris, A. (1980). Towards an Asian Theology of Liberation. Asia’s Struggle for Full Humanity, New York: Orbis, 77.
Rahman, F. (1984). Islam and modernity: Transformation of an intellectual tradition (Vol. 15). University of Chicago Press.
Saenong, F. F. (2021). Nahdlatul Ulama (NU): A Grassroots Movement Advocating Moderate Islam. In Handbook of Islamic sects and movements (pp. 129–150). Brill.
Sandal, N. (2019). Post-conflict processes and religion: An overview. Oxford Research Encyclopedia of Politics.
Setiadi, D. J., Natanael, G. M., & Haq, M. Z. (2023). Kajian Pengelolaan Lingkungan Berdasarkan Ensiklik Laudato Si dan Teologi Lingkungan Muhammadiyah: Kajian Perbandingan Antara Ensiklik Laudato Si dan Teologi Lingkungan Muhammadiyah. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 2(2), 85–98.
Shariati, A. (1974). An approach to the Understanding of Islam. Free Islamic Literatures.
Stark, R. (2003). One True God. Yogjakarta: QALAM.
Supriatna, E., Syarif, D., Afrilia, A., Sundari, A., & Setia, P. (2024). A Waqf Empowerment Model Based on Benefit Analysis. Journal of Islamic Thought and Civilization, 14(1), 303–319.
Taufiq, F. (2024). Nahdlatul Ulama (NU) and the Fiqh of Civilization (Fikih Peradaban): Strategies, Contributions, and Challenges in Overcoming the Humanitarian Crisis. International Journal Ihya Ulum Al-Din, 26(1), 173–183. https://doi.org/10.21580/ihya.26.1.20255
Wahib, A. (1995). ‘Islamic Theology.’ In D. Efendi & I. Natsir (Eds.), The Upheaval of Islamic Thought: Daily Journals of Ahmad Wahib. Jakarta: LP3ES.
Weber, M. (1992). The Protestant ethic and the" spirit" of capitalism and other writings. London and New York: Routledge.
Wulandari, E. P., Annisa, F., Ningsih, M., Fahrica, F., & Idami, Z. (2021). Moderation of Religion Between Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) and Christian in Tegal Rejo Village, Medan Perjuangan Subdistrict. International Journal of Cultural and Social Science, 2(2), 112–117.
Yudha, A. F. (2004). Gagap spiritual : Dilema Eksistensial di Tengah Kecamuk Sosial. Yogyakarta: Kutub.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Muhammad Iqbal Firmansyah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
You are free to:
Share - copy, and redistribute the material in any medium or format.
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
This license is acceptable for Free Cultural Works - https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/