A Memaknai Tradisi Sisingaan pada Upacara Adat Panganten Sunat di Kecamatan Cibiru Kota Bandung: Analisis Teori Ritual Victor Turner

A Memaknai Tradisi Sisingaan pada Upacara Adat Panganten Sunat di Kecamatan Cibiru Kota Bandung: Analisis Teori Ritual Victor Turner

Penulis

  • Diran Murtadho MAHASISWA
  • Yeni Huriani UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Ahmad Gibson Albustomi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59029/int.v4i1.44

Kata Kunci:

tradisi sisingaan, Panganten Sunat, liminalitas, komunitas, Victor Turner, ritual, budaya.

Abstrak

Penelitian ini menganalisis makna tradisi sisingaan dalam upacara adat Panganten Sunat di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, dengan menggunakan teori ritual Victor Turner. Tradisi sisingaan tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai simbol transisi sosial, di mana individu yang menjalani sunat mengalami perubahan status dari anak-anak menjadi dewasa. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengungkap bahwa konsep liminalitas dalam teori Turner terlihat jelas dalam ritual ini, di mana individu berada dalam fase preservasi dengan perubahan peran dan identitas sosial. Selain itu, tradisi ini menciptakan komunitas egaliter atau rasa kebersamaan di antara orang-orang yang terlibat, memperkuat solidaritas dan kohesi sosial. Melalui simbol-simbol seperti singa, musik, dan prosesi, ritual sisingaan menjadi sarana penting untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan membangun identitas kolektif masyarakat Cibiru. Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi sisingaan memiliki makna yang dalam sebagai mekanisme sosial dan budaya yang tidak hanya memperkuat struktur masyarakat tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kepada generasi muda.

Referensi

Angrosino, M., & Rosenberg, J. (2011). Observations on observation. The Sage Handbook of Qualitative Research, 467–478.

Asrori, A. M., & Amaliyah, S. (2022). Sekilas tentang Budaya Sisingaan dalam Upacara Sunatan di Bekasi. NU.or.Id. https://www.nu.or.id/daerah/sekilas-tentang-budaya-sisingaan-dalam-upacara-sunatan-di-bekasi-N6IUa

Aulia, M. D., Dhynar, F. R., Arofah, R. I., & Duanaputri, K. A. (2021). Digital-based Technology to Preserve Sundanese Culture. International Journal of Education, Information Technology, and Others, 4(1), 136–142.

Ayatullah, G. S. (2024). Sisingaan dalam Upacara Khitanan: Tradisi dan Nilai Kultural Masyarakat Sunda. AWILARAS, 11(1), 52–61.

Bachri, A. S., & Tarsidi, D. Z. (2020). Moral Development of Millennial Citizens Through Internalization of Sundanese Culture Values. 2nd Annual Civic Education Conference (ACEC 2019), 30–32.

Djunatan, S., Haq, M. Z., Viktorahadi, R. F. B., & Samosir, L. (2024). Kiat Sukses Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Gunung Djati Publishing.

Hallo Bandung. (2013). Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial meresmikan gebyar Seni Budaya Cibiru. Hallo Bandung. https://www.youtube.com/watch?v=YkWe_Qy8kSs

Hidayat, R. (2019). Kearifan lokal dalam tradisi sisingaan. Penerbit Budaya Sunda.

Jaszi, P. A. (2010). Traditional Culture: A step forward for protection in Indonesia. Ford Foundation, May.

Koentjaraningrat. (2007). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Djambatan.

Lune, H., & Berg, B. L. (2017). Qualitative research methods for the social sciences. Pearson.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2013). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Sage Publications, Inc.

Moriyama, M. (2005). Sundanese print culture and modernity in nineteenth-century West Java. NUS Press.

Raden, A. Z. M., Rustopo, R., Haryono, T., & Pratama, D. (2023). Iconography: Sundanese Calligraphy as Artistic Expressions of Identity. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 23(1), 132–140.

Rahmat, A. (2019). Sejarah dan perkembangan seni tradisional Sunda. Gramedia.

Reuter, T. A. (2012). Religion in the Age of Globalization: Emerging Trends, Indonesian Examples. Flows of Faith: Religious Reach and Community in Asia and the Pacific, 13–33.

Sidik, M. D. H., & Setia, P. (2024). Revisiting the Concept of Peace: A Sociological Perspective. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 3(1), 11–20.

Sinaga, T. M. (2019). Seni Budaya Dorong Komitmen Hidup Berkelanjutan. Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/09/07/seni-budaya-untuk-dorong-komitmen-hidup-berkelanjutan

Sjamsulbachri, A., & Tarsidi, D. Z. (2018). Reflective Core Values the Life of the Sundanese. Annual Civic Education Conference (ACEC 2018), 516–519.

Suharyanto, A., & Wiflihani, W. (2024). Preserving Local Culture in the Era of Globalization: Balancing Modernity and Cultural Identity. Path of Science, 10(3), 5001–5005.

Susanti, S., & Sukaesih, S. (2024). The Meaning Of Sunda Cultural Construction For Javanese Individuals In Bandung. Sosiohumaniora, 26(1), 12–23.

Turner, V. (2017). The Ritual Process Structure and Anti-Structure. Taylor & Francis.

Turner, V. (2018). Dramas, fields, and metaphors: Symbolic action in human society. Cornell University Press.

Turner, V. W. (2017). Liminality and communitas. In Ritual (pp. 169–187). Routledge.

Ujang Steven Channel. (2022). Arak - Arakan Sisingaan Subang Dan Kuda Renggong TRESNAWANGI GROUP. Ujang Steven Channel. https://www.youtube.com/watch?v=egA2UOA2njY

Ullah, A. K. M. A., & Ming Yit Ho, H. (2021). Globalisation and cultures in Southeast Asia: Demise, fragmentation, transformation. Global Society, 35(2), 191–206.

Van Zanten, W. (2014). Musical aspects of popular music and pop Sunda in West Java. In Sonic Modernities in the Malay World (pp. 321–352). Brill.

Wiradisastra, B. (2021). Sisingaan: Seni, simbol, dan perlawanan. Pustaka Adat Sunda.

Diterbitkan

2025-04-09
Loading...