Kritik Terhadap Standar Ganda Sistem Pendidikan

Kritik Terhadap Standar Ganda Sistem Pendidikan

Analisis Pemikiran Paulo Freire Terhadap Praktik Penerapan Sistem Pendidikan di Indonesia

Penulis

  • Benediktus Hasiholan Gultom Universitas Katolik Parahyangan

DOI:

https://doi.org/10.59029/int.v3i2.39

Kata Kunci:

Pendidikan, Conflict; Violence; Resolution;

Abstrak

Pendidikan adalah topik yang kompleks dan luas, melibatkan berbagai konsep, teori, dan metode analisis. Pembahasan pendidikan tidak hanya terbatas pada proses belajar-mengajar, tetapi juga menyentuh isu-isu filosofis dan kebijakan yang sering kali tidak transparan. Proses pemurnian dan transformasi pendidikan terus berlangsung, menjadikan hal ini sebagai topik diskusi yang menarik dan sekiranya tidak pernah usai. Pendidikan berperan penting dalam menyatukan masyarakat yang beragam dan menjadi alat kuat bagi negara dalam membangun sumber daya manusia. Namun, tantangan utama terletak pada penentuan kurikulum yang tepat, mengingat kompleksitas dan banyaknya faktor yang mempengaruhi sistem pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode induktif untuk menggambarkan masalah pendidikan di Indonesia dengan meninjau kurikulum melalui perspektif Paulo Freire. Dengan merujuk pada bukunya Pedagogy of The Oppressed, penelitian ini ingin mengidentifikasi konsep “praktik pendidikan yang ideal” dengan merujuk pada pendidikan yang membebaskan. Penelitian ini meemakai sumber utama dan sekunder untuk memahami kritik dan penerapan pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menganalisis pemikiran Freire dan keterkaitannya dengan isu praktik kurikulum, serta menyimpulkan pertanyaan fundamental tentang pendidikan yang ideal dan kompleksitas yang dihadapi. Hasil studi akan disajikan dalam bentuk analisis-deskriptif, memberikan gambaran komprehensif tentang problematika pendidikan. Menurut Paulo Freire, dominasi kekuasaan menciptakan pendidikan yang menindas, bertentangan dengan tujuan pendidikan yang membebaskan. Pendidikan harus membangun kesadaran individu sebagai bagian dari komunitas, mendorong tanggung jawab dan kontribusi terhadap kesejahteraan bersama. Lembaga pendidikan perlu menyeimbangkan visi prestasi dengan misi pengembangan peserta didik. Semua pihak—lembaga, guru, dan siswa—harus terfokus pada tujuan pendidikan yang bermakna untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas.

Referensi

Bahri, Syamsul. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 11, no. 1 (2017): 15.

Freire, Paulo. Pedagogy of the Oppressed. The Community Performance Reader. New York: Continuum, 2005.

Freire, Paulo, and Colonized Brazil. “Paulo Freire (1921—1997).” Internet Encyclopedia of Philosophy, 1997, 1–28.

Gultom, Maidin. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dan Perempuan. 5th ed. Bandung: Refika Aditama, 2022.

Jaeger, Werner. Paideia: The Ideals of Greek Culture (Vol III): The Conflict of Cultural Ideals in the Age of Plato. Vol. 3. New York: Oxford University Press, 1986.

Needham, Paul, Michael Weisberg, and Robin Hendry. “Philosophy of Education.” Stanford Encyclopedia of Philosophy, 2011.

Norman, Richard. On Humanism. London: Routledge, 2004.

Nur, Askar. “Kapitalisme Pendidikan Dan Reinventing Paradigma Pendidikan Indonesia.” Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 3, no. 1 (2022): 69–84.

siva.kemenperin.go.id. “Mengenal Pendidikan Sistem Ganda,” Jakarta Selatan, September 2021.

Sugiharto, Bambang. Kebudayaan Dan Kondisi Posr-Tradisi. Edited by Rian Wahyudi. 5th ed. Daerah Istimewa Yogyakarta: Kanisius, 2023.

Sugiharto, Bambang, Bartolomeus Samho, Stefanus Djunatan, Johanes Wisok, Andreas Doweng Bolo, Darius Djehanih, Hendrikus Endar, et al. Humanisme Dan Humaniora. Edited by Bambang Sugiharto. 2nd ed. Bandung: Pustaka Matahari, 2008.

UU NO. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Vol. 58, 1989.

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-22
Loading...