Integritas Terbuka sebagai Pendekatan Baru Dialog Antariman dalam Penguatan Moderasi Beragama
DOI:
https://doi.org/10.59029/int.v2i1.11Keywords:
Integritas Terbuka, Filsafat Perennial, Moderasi Beragama, TeologiAbstract
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, termasuk keberagaman agama adalah suatu realitas yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disatu sisi keberagaman tersebut adalah anugerah dan kekayaan bangsa namun di sisi lain keragaman agama memiliki potensi besar sebagai sumber konflik. Meski berbagai pendekatan dialog seperti eksklusivisme, inklusivisme, dan pluralism telah dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan kesalahpahaman, namun belum mampu mengatasi masalah tanpa dampak negatif terhadap agama-agama. Integritas terbuka yang merupakan kombinasi pemikiran teolog Hans Küng dan filsuf perennial Seyyed Hossein Nasr menjadi pendekatan baru yang melampaui pluralisme. Di sisi lain, dalam upaya mengupayakan kerukunan dan perdamaian melalui agama-agama, Kementerian Agama mencanangkan moderasi beragama. Dalam artikel ini dikaji relevansi integritas terbuka sebagai pendekatan dialog dalam upaya moderasi beragama. Kajian dilakukan melalui literature review dengan menggunakan sumber primer dan sekunder yang berkaitan. Dari hasil kajian disimpulkan bahwa: (1) Integritas terbuka dapat diimplementasikan sebagai teori, paradigma, dan pendekatan dalam dialog antariman yang lebih komprehensif daripada pendekatan eksklusivisme, inklusivisme, dan juga pluralisme., (2) Integritas terbuka digagas untuk mengatasi kelemahan pendekatan pluralisme dengan keyakinan bahwa dialog antariman dapat menghasilkan manfaat jika dilakukan dengan integritas yang jelas dan keterbukaan yang tulus dengan mendalami ajaran agama sendiri serta masuk dan memahami ajaran mitra dialog tanpa kehilangan identitas agama sendiri., (3) Pendekatan integritas terbuka relevan dan sejalan dengan prinsip-prinsip dalam moderasi beragama sehingga sangat direkomendasikan sebagai paradigma dan pendekatan baru dalam dialog antariman yang bermanfaat dan berhasil dengan tidak memiliki dampak hilangnya identitas agama masing-masing pihak yang berdialog.
References
Albana, H. (2022). Kontestasi Narasi Moderasi Beragama di Instagram. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 14–27.
Amindomi, A. (2018). Serangan Kepada Tokoh Agama dan Tempat Ibadah, Polisi Janji Beri Pengamanan.
Ananda, P. (2020). Pembakaran Gereja di Sigi, PGI Imbau Masyarakat Tenang.
Anarcho, A. (2016). Kronologi Pembakaran Lima Tempat Ibadah di Tanjung Balai.
Armayanto, H. (2014). Problem Pluralisme Agama. Tsaqafah, 10(2), 325. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v10i2.191
Chittick, W. C. (2007). The Essential Seyyed Hossein Nasr. World Wisdom.
Djaja, W. (2012). Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern. Ombak.
Fitriyana, A. P. A. (2020). Moderasi Beragama. Balitbang dan Diklat Press Kementerian Agama RI.
Haq, M. Z. (2015). SEKOLAH BERBASIS NILAI: 7 Tahap Menghidupkan Nilai, Softskill, dan Hardskill. Ihsan Press.
Haq, M. Z. (2021). Hate Studies: The Urgency and Its Developments in the Perspective of Religious Studies. Jurnal Aristo (Social, Politic, Humaniora), 9(2), 375–395.
Haq, M. Z., & Sen, H. (2021). Transforming Hate into Compassion as an Islamic Nonviolent Thought of Bediüzzaman Said Nursi. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 6(1), 13–30. https://doi.org/10.15575/jw.v6i1.13159
Hayat, B. (2013). Mengelola kemajemukan umat beragama. PT Saadah Pustaka Mandiri.
Herawaty, Y. (2015). Pembakaran Masjid di Tolikara Picu Konflik Agama di Papua.
Hick, J. (2000). Religious Pluralism and Salvation. Oxford University Press.
Huriani, Y., Haryanti, E., & Haq, M. Z. (2022). Women’s Issues in the Conception of Religious Moderation Among Female Religious Counselors in Greater Bandung. Temali: Jurnal Pembangunan Sosial, 5(1), 45–58. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jt.v5i1.16088
Huriani, Y., Haryanti, E., Zulaiha, E., & Haq, M. Z. (2022). Women religious congregation as driving force behind alleviation of urban poor nutrition Women religious congregation as driving force behind alleviation of urban poor nutrition. Cogent Social Sciences, 8(1), 0–17. https://doi.org/10.1080/23311886.2022.2113599
Idharoel Haq, A. M., & Haq, M. Z. (2021). Studi Kebencian: Analisis Komparasi Pemikiran Bediüzzaman Said Nursi (1877-1960) dan K. H. Ahmad Dahlan (1868-1923). MELINTAS, 35(3), 258–278. https://doi.org/10.26593/mel.v35i3.4660.258-278
Kessner, G. E. (1999). Philosophy of Religion: Toward A Global Perspective. Wadsworth Publishing Company.
Knitter, F. P. (2008a). Pengantar Teologi Agama-Agama. Kanisius.
Knitter, F. P. (2008b). Satu Bumi Banyak Agama: Dialog Multiagama dan Tanggung Jawab Global. Gunung Mulia.
Küng, H. (1991). Global Responsibility-In Search of A New World Ethics. The Crossroad Publishing Company.
Lana, T. (2015). Runtut Pijar Sejarah Pemikiran Kristiani. BPK Gunung Mulia.
Liata, N., & Fazal, K. (2021). Multikultur dalam Perspektif Sosiologis. Abrahamistic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama (ARJ), 1(2), 188–201.
Linawati, L., & Candra, A. (2021). Korupsi Menurut Ariyo Aṭṭhaṅgiko Maggo di dalam Ajaran Buddha Gotama. Dhammavicaya: Jurnal Pengkajian Dhamma, 4(2), 17–28.
Memontum. (2018). Polisi Masih Selidiki Perusakan Pura Mandara Giri Semeru Agung.
Meo, R. L. (2019). Sumbangan Etika Global Hans Kung Demi Terwujudnya Perdamaian dan Relevansinya bagi Indonesia. Jurnal Ledalero, 8(1), 103–122.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2013). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Sage Publications, Inc.
Mufti, M., & Rahman, M. T. (2019). Fundamentalis Dan Radikalis Islam Di Tengah Kehidupan Sosial Indonesia. TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial, 2(2), 204–218. https://doi.org/10.15575/jt.v2i2.4445
Philips, G. (2016). Melampaui Pluralisme. Madani.
Philips, G., & Haq, M. Z. (2018). Integritas Terbuka - Keterampilan Berdialog Antar Umat Beragama. Madani Media.
Rahman, M. T., & Saebani, B. A. (2018). Membangun gerakan inklusivisme model jamaah Persatuan Islam. TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial, 1(1), 58–72.
Rofiqi, M. A., & Haq, M. Z. (2022). Islamic Approaches to Multicultural and Interfaith Dialogue. Integritas Terbuka: Peace and Interfaith Studies, 1(1), 47–58. https://doi.org/https://doi.org/10.59029/int.v1i1.5
Rosyad, R., Rahman, M. T., Setia, P., Haq, M. Z., & Viktorahadi, R. F. B. (2022). Toleransi dan Perdamaian di Masyarakat Multikultural. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Saifuddin, L. H. (2019). Moderasi Beragama. Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Sajari, D. (2015). Fatwa Mui Tentang Aliran Sesat Di Indonesia (1976-2010). MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 39(1), 44–62. https://doi.org/10.30821/miqot.v39i1.38
Samosir, L., & Haq, M. Z. (2022). Fratelli Tutti : Brotherhood Without Boundaries. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(2), 267–270. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15575/jis.v2i2.17936
Setia, P., & Rahman, M. T. (2021). Kekhilafahan Islam, Globalisasi dan Gerilya Maya: Studi Kasus Hizbut Tahrir Indonesia. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah Dan Studi Keagamaan, 9(2), 241–264.
Siagian, Y. R. H. (2021). Beyond Pluralism: Pendekatan Open Integrity Gerardette Philips Sebagai Sebuah Upaya Dialog Pluri-Religius Dalam Berteologi Interreligius Di Indonesia. Jurnal Aradha, 1(1).
Stanley, M. (2014). Qualitative descriptive: A very good place to start. In Qualitative research methodologies for occupational science and therapy (pp. 37–52). Routledge.
Tracy, S. J. (2019). Qualitative research methods: Collecting evidence, crafting analysis, communicating impact. John Wiley & Sons.
Triono, A. L. (2021). Lukman Hakim Saifuddin Sebut Tiga Penyebab Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama.
Truna, D. S., Viktorahadi, R. F. B., & Haq, M. Z. (2022). Gender equality in Catholic religious and character education: A multiculturalism perspective. HTS Teologiese Studies/Theological Studies, 78(4), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.4102/hts.v78i4.7317
Viktorahadi, R. F. B., Rahman, M. T., & Solihin, M. (2021). Analisis Nilai-Nilai Multikultural pada Buku Teks Pelajaran Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum 2013. Religious: Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 5(1), 31–46. https://doi.org/10.15575/rjsalb.v5i1.11788
Wibisono, M. Y., Truna, D. S., & Haq, M. Z. (2020). Modul Sosialisasi Toleransi Beragama (A. Muhyidin & M. T. Rahman (Eds.); 1st ed.). Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung. http://digilib.uinsgd.ac.id/35325/
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Madiyono Madiyono, Mochamad Ziaul Haq

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)
You are free to:
Share - copy, and redistribute the material in any medium or format.
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
This license is acceptable for Free Cultural Works - https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/














